Selamat Datang

selamat datang di web saya, web ini merupakan tulisan saya pribadi dan sebagian kutipan dari berita yang ada, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi saya pada khususnya. jazakilah atas saran dan koreksinya.

28 Januari 2013

HATI YANG HINA

Ibnu Abi al-Hawari mengatakan bahwa aku berkara kepada Abu Sulaiman: Aku memahami firman Allah SWT.:
: “إلاَ مَنْ أتَى الله بِقَلْب سَلِيمٍ”
 “Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (TQS. Asy-Syu’ara’ [26] : 89), adalah orang yang bertemu Tuhannya, sementara tidak ada dalam hatinya seorang pun selain Dia.
Tiba-tiba ia menangis dan berkata: “Sejak tiga puluh tahun, aku belum pernah mendengar perkataan yang lebih baik dari ini.”
Kemudian ia berkata:
: كل قلب فيه شِرْكٌ فهو ساقط
“Setiap hati yang di dalamnya terdapat kesyirikan, maka ia adalah hati yang hina.”
Ia berkata:
وما في الأرض أحد أجِدُ له محبةً ولكن رحمة
“Tidak seorang pun di muka bumi, yang ia mencintai-Nya, melainkan ia mendapatkan rahmat-Nya.”
Lalu ia berkata:
: ينبغي للخوف أن يكون أغلبَ على الرجاء، فإذا غَلَب الرجاءُ على الخوف فَسَد القلبُ.
 “Rasa takut (al-khauf) itu haruslah lebih besar daripada harapan (ar-raja’). Sebab, apabila harapan (ar-raja’) lebih besar daripada rasa takut (al-khauf), maka rusaklah hati.”
(‘Uyûn al-Akhbâr, Abdullah bin Muslim bin Qutaibah ad-Dainuri, wafat 276 H.)
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 18/12/2012.

18 Maret 2012

Sholat lebih penting walau keadaan PERANG


Video ini memberikan kita peringatan bahwa sholat itu lebih penting walau dalam keadaan perang, para syuhada yang ada di palestine yang berjuang melawan para zionis israel yang didukung oleh negara para pejajah dan teroris terbesar dunia {AMERIKA }.http://www.youtube.com/watch?v=0HdNkTtuW58

download flv player free

silahkan download flv player ini free untuk kamu, buat melihat film yang menggunakan program flv...
buka link download ini....http://download.flvplayer4free.com/free-flv-player-download.htm

25 Februari 2012

Memadukan Ilmu dan Amal


Ibnu Bathah  menuturkan sebuah riwayat dari Masruq, dari Abdullah yang berkata, “Sesungguhnya kalian berada pada suatu zaman yang di dalamnya beramal adalah lebih baik daripada berpendapat. Kelak akan datang suatu zaman yang di dalamnya berpendapat lebih baik daripada beramal.” (Ibn Baththah, Al-Ibanah al-Kubra, I/207).
Ath-Thabrani juga meriwayatkan sebuah hadis dari penuturan al-’Ala bin al-Harits, dari Hizam bin Hakim bin Hizam, dari ayahnya, dari Baginda Nabi Muhammad saw. yang bersabda, “Kalian benar-benar berada pada suatu zaman yang di dalamnya banyak sekali fuqaha dan sedikit sekali para ahli pidato…Pada zaman ini amal adalah lebih baik daripada ilmu. Kelak akan datang suatu zaman yang di dalamnya sedikit sekali fuqaha dan banyak para ahli pidato…Pada zaman ini ilmu lebih baik daripada amal.” (Ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Kabir III/236)
Dari kedua hadis di atas setidaknya dapat dipahami bahwa pada zaman yang pertama (yakni generasi Sahabat Nabi saw.) kebanyakan orang memahami Islam secara mendalam. Karena itu, yang dibutuhkan saat itu adalah mengamalkan apa yang telah dipahami. Sebaliknya, pada zaman yang kedua-kemungkinan adalah zaman kita hari ini-saat orang-orang yang memahami Islam secara mendalam sangat sedikit maka banyak orang yang beramal tanpa ilmu. Karena itu, pada zaman kini memahami dan mendalami Islam-yang kemudian diamalkan-tentu lebih penting daripada beramal tanpa didasarkan pada ilmu.
Kesimpulan ini setidaknya sesuai dengan makna riwayat yang diungkapkan oleh Imam Malik saat menuturkan hadis penuturan Yahya bin Said yang berkata bahwa Abdullah bin Mas’ud pernah berkata kepada seseorang, “Sesungguhnya engkau berada pada suatu zaman yang di dalamnya banyak para fuqaha dan sedikit para pembaca al-Quran yang menjaga hukum-hukumnya dan tidak terlalu fokus pada huruf-hurufnya…Kelak akan datang kepada manusia suatu zaman yang di dalamnya sedikit para fuqaha dan banyak para pembaca al-Qurannya yang menjaga huruf-hurufnya tetapi mengabaikan hukum-hukumnya.” (Imam Malik, Al-Muwaththa’, II/44).
Dari hadis ini setidaknya dapat dipahami tiga perkara. Pertama: Ibn Mas’ud tidak bermaksud menyatakan orang-orang yang membaca al-Quran pada zamannya sedikit. Namun, yang beliau maksud bahwa orang-orang yang membaca al-Quran pada zamannya-yang perhatiannya hanya pada bacaan tanpa memperhatikan hukum-hukumnya-amatlah sedikit. Dengan kata lain, pada zaman Sahabat Nabi saw. orang-orang biasa membaca al-Quran sekaligus memahami dan mengamalkan hukum-hukumnya, dan tidak memokuskan perhatiannya pada huruf-hurufnya, karena memang al-Quran adalah bahasa mereka. Sebaliknya, pada zaman kini-zaman yang mungkin diisyaratkan dalam hadis ini oleh Ibn Mas’ud-banyak orang membaca al-Quran hanya fokus pada bacaan (huruf-huruf)-nya saja, tetapi tidak memahami apalagi mengamalkan hukum-hukumnya.
Kedua: Akan datang suatu zaman-yang tentu berbeda dengan zaman Ibn Mas’ud alias zaman Sahabat Nabi saw.-yang di dalamnya sedikit para fuqaha (ahli fikih). Maksudnya, pada zaman itu-boleh jadi zaman kita hari ini-orang-orang yang memahami Islam secara mendalam amatlah sedikit. Kebanyakan mereka adalah yang bisa dan biasa membaca al-Quran tetapi tidak memahami isinya secara mendalam. Tentu hadis ini tidak sedang mencela para pembaca dan penghapal al-Quran. Yang dicela adalah sedikitnya para fuqaha dari kalangan mereka karena tujuan akhir mereka sebatas membaca dan menghapal al-Quran, bukan memahami isinya apalagi mengamalkan dan menerapkan hukum-hukumnya.
Ketiga: Akan datang suatu zaman yang di dalamnya huruf-huruf al-Quran benar-benar dijaga, tetapi hukum-hukumnya ditelantarkan. Maknanya, para pemelihara mushaf al-Quran jumlahnya banyak. Namun, kebanyakan mereka tidak memahami isi al-Quran itu. Tidak pula pada saat itu-yang sesungguhnya telah terjadi pada zaman kini-manusia dipimpin oleh imam atau para penguasa yang menerapkan al-Quran di tengah-tengah mereka. Akibatnya, hukum-hukum al-Quran ditelantarkan. Ini jelas bertentangan dengan zaman Sahabat Nabi saw. saat manusia dipimpin oleh para pemimpin yang berhukum dengan al-Quran dan menerapkan al-Quran kepada mereka (Lihat: Al-Muntaqa Syarh al-Muwaththa’, I/429).
Alhasil, pesan inti dari hadis di atas sesungguhnya adalah: Pertama, dorongan kepada setiap Muslim untuk membaca dan memahami al-Quran atau mendalami Islam. Kedua, mengamalkan isi al-Quran termasuk berusaha terus mendorong para penguasa untuk menerapkan hukum-hukumnya (syariah Islam) di tengah-tengah masyarakat.
Inilah wujud nyata dari sikap memadukan ilmu dan amal. Sudahkah kita melakukannya? WalLahu a’lam bi ash-shawab. [] abi

Meniti Jalan Mudah ke Surga


‏Dari Abu Darda’ berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Siapa saja yang melalui jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan dengannya jalan ke surga. Sesungguhnya malaikat benar-benar meletakkan sayap-sayapnya karena ridha dengan orang yang mencari ilmu; dan sesungguhnya benar-benar akan memintakan ampun untuk orang yang alim (berilmu), yaitu siapa saja yang berada di langit dan bumi hingga ikan-ikan di lautan sekalipun. Ketahuilah bahwa kelebihan orang yang alim (berilmu) atas orang yang ahli ibadah seperti kelebihan rembulan atas bintang-bintang yang lainnya. Sesungguhnya, para ulama itu adalah pewaris para nabi yang tidak mewarisi dinar dan tidak pula dirham, dan yang mereka wariskan adalah ilmu. Sehingga siapa saja yang mengambilnya, maka sungguh ia telah mengambil bagiannya dengan sempurna.” (HR. Ahmad).
Imam Ahmad berkata: “Mereka itu adalah para ulil amri sesudahnya. Dan mereka para umara (penguasa) dan ulama.
Sudaraku sekalian:
Sungguh, para penguasa di zaman sekarang ini telah rusak semuanya, tidak seorang pun dari mereka yang menegakkan syariah, serta tidak menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Mereka berpaling dari seruan kebenaran (Islam), dan dari menolongnya, bahkan mereka bersepakat untuk memeranginya dan melawan para pengembannya. Sehingga sudah tidak ada lagi kebaikan yang bisa diharapkan dari mereka, bahkan yang ada pada mereka hanyalah keburukan, makar (tipu daya) dan pengkhianatan.
Mereka telah mengeluarkan diri mereka sendiri dari sebagai pewaris Muhammad Saw, sehingga sudah tidak ada pewaris Beliau, kecuali kaum Muslim dan para aktivis yang bekerja siang dan malam untuk menegakkan syariah Allah di muka bumi, yang dengan terang-terangan menyatakan berlepas diri dari para penguasa. Mereka memimpin umat menuju aktivitas untuk menegakkan syariah Allah; dan juga para tentara yang mencerminkan pusat kekuatan, yaitu mereka yang dengan kekuatannya melakukan penggulingan terhadap para penguasa, demi menolong Allah dan Rasulullah, menolong agamanya dan umat Islam.
Inilah sebagian dari pewaris Rasulullah Saw yang masih tersisa. Maka, bagi masing-masing pewaris hendaklah mengambil bagian dari peninggalan Rasulullah, kemudian menunaikan hak dan kewajibannya hingga tegak Negara Khilafah, yaitu negara bagi al-Qur’an dan as-Sunnah, yang telah tiba saatnya. Ya Allah jadikan kami di antara para tentaranya dan di antara orang-orang yang terlibat dalam menegakkannya.
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 9/2/2012.

27 Juli 2010

Malaikat Masih Menjagaku

Qcoba tuk ungkapkn isi hatiq....
Namun bibirq tkatup...
Qcoba mberi isyarat kpdmu...
Namun sinyal itu tak kau dptkn...

Ribuan setan berbisik d telingaq....
Memaksa bhkn mdorongq ungkapkn perasaanq...
Namun malaikat ttp mjagaq...

Mengkatupkn lisanq...
Mperkuat maluq...
Dn mperbesar egoq...

Aq mmg tlah salah mlangkah...
Hatiq bsandar pd dinding b'tuan...
Jiwaq mrajuk pd insan tmiliki...

Aq wanita lemah...
Yg tak mampu mbawa hati....
Megapa aq hrs tsungkur dn tjatuh...
Pd jiwa yg bdua...

Aq mmg bkn milik siapa2....
Hatiq kosong tak terhuni....
Namun kau milikx....
Yg tak mgkn bz qraih....

17 Maret 2010

TIDUR


TIDUR

"Dan diantara tanda tanda kekuasaanNya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan". (Qs.ar-Rum:23)

Diantara nikmat terpenting yang allah berikan kepada makhluk hidup adalah tidur.Kenyataanya, tidur adalah sebuah aktivitas dari manusia. Dalam waktu-2 tertentu,kekuatan manusia akan mengalami penurunan dan ia harus menghadapi situasi untuk istirahat.setelahitu,dipastikan ia akan tertidur.

Para ilmuwan Rusia menegaskan, eksperimen yang dilakukan terhadap anak-anak anjing menjelaskan bahwa anak-anak anjing itu tidak mampu bertahan hidup lebih dari lima hari tanpa tidur. Dilain pihak, dengan tidur yang cukup mereka dapat bertahan hingga 25 hari tanpa menkonsumsi makanan.

Diantara bukti-bukti adanya Allah adalah seluruh makhluk hidup butuh tidur. Hewan akan tertidur dan bangun segar seperti manusia. Telah ditetapkan bahwa hewan juga dapat bermimpi dalam tidurnya seperti manusia.Sebagian ajanjing mendadak akan terjaga dari tidurnya,lalu menoleh ke segala penjuru. itu menjadi bukti bahwa anjing tersebut baru saja mangalami mimpi yang menakutkan.

Seluruh hewan yang ada didunia, ikan-ikan, dan serangga juga akan tertidur, meskipun sulit untuk membedakan apakah mereka tertidur atau sedang terjaga.

Diantara bukti-bukti adanya sensitivitas dan aktivitas tumbuhan adalah teori yang dirumuskan oleh profesor Sing, kepada bagian penelitian tumbuhan disalah satu universitas di india. Dalam teori itu profesor Sing menyatakan bahwa pertumbuhan suatu tumbuhan dapat dipercepat bila diperdengarkan suara musik pada tumbuh-tumbuhan. Teori itu juga menyatakan bahwa tumbuhan mempunyai telinga yang sensitif terhadap suara musik. Percobaan ini dilakukan pada sejumlah tumbuhan seperti cabai merah, kentang, dan singkong. namun demikian, bukan tidak mungkin kalau tumbuhan juga akan merasa letih jika terlalu banyak mengkonsumsi suara musik.

Dari uraian diatas, masihkah kita ragu-ragu menyangkut keberadaan Allah?.............

" Allah-lah yang menjadikan malam untuk supaya kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersukur" (Qs.Al-ghafir:61)

oleh: Harun Yahya

Mengatasi anak marah

MENGATASI KEMARAHAN ANAK
Marah adalah salah satu bentuk ketidaksukaan anak terhadap sesuatu. Tidak suka terhadap perlakuan tertentu, tidak puas terhadap keadaannya atau keinginannya yang tidak terpenuhi. Merasa dihina, disudutkan atau disia-siakan.
Seorang anak mempunyai naluri yang sama seperti orang dewasa. Marah adalah salah satu penampakan naluri mempertahankan diri ( survival instink ). Masyarakat kita saat ini cenderung menyepelekan perasaan anak. Tanpa merasa bersalah orang dewasa memarahi anak – anak didepan orang banyak atau didepan teman – temannya. Padahal anak – anak juga mempunyai rasa malu, akhirnya anak melampiaskan kemarahannya ditempat lain dan sasarannya bisa siapa saja.
Ketidakpekaan kita terhadap perasaan marah anak akan menghasilkan bahaya yang besar. Emosi yang makin tak terkendali ( misalnya: membanting barang – barang, menuntut berlebihan, memukul – mukul dan lainnya ), karena merasa tak satupun orang mengerti tanpa ia lakukan sesuatu yang merusak. Hal ini tentu tidak diinginkan oleh siapapun.
Untuk mengatasi kemarahan anak, kenalilah penyebab marahnya, berikan solusi atas permasalahannya. Contoh: anak bertengkar dengan temannya, tanyakan penyebab pertengkaran, misalnya berebut mainan- tanamkan pada dia kita harus senang berbagi kepada teman, bermain bersama – sama lebih menyenangkan dibanding bermain sendirian, Allah mencintai anak – anak yang gemar berbagi.
Selain memberi pertolongan mengatasi permasalahannya, jangan lupa memberi contoh mengungkapkan rasa marah dengan cara yang lebih baik, tentu dengan contoh yang berulang – ulang sebagai teladan. Suatu ketika ibu akan marah, katakanlah “ Ahmad anakku, ibu ingin marah, tapi marah membuat ibu sangat lelah dan menjauhkan dari surga. Ibu yakin tanpa ibu marah, Ahmad dapat mengerti bahwa setiap pulang sekolah Ahmad mesti ganti pakaian dan menyimpan sepatu di raknya. Supaya baju seragam yang kotor segera dapat dicuci dan jika besok Ahmad mau pakai sepatu itu mudah ditemukan di raknya. Bantu ibu agar tidak perlu marah,ya nak “.
Contoh-contoh lain ungkapkanlah rasa sakit atau lapar dengan ekspresi dan perkataan yang tepat. Bukan marah – marah dan mengumpat. Hargailah ungkapan ekspresi anak, termasuk marah dan senyumnya. Agar ia mengerti bahwa ekspresi sangat penting dan berharga bagi dirinya dan orang lain. Kebanyakan orang tua lupa menghargai ekspresi positif anak. Masih jarang seorang ibu berkata, “ Senang sekali melihat Ahmad tersenyum, srasa mendapat rizki segunung emas “. Atau ketika mendengar anak menyanyi riang, bermain bersama saudara dan temannya tanpa berkelahi. Apresiasi berupa pujian tidak lebih sering daripada luapan marah ketikaanak berbuat salah. Hal ini menyebabkan anak merasa tak perlu tersenyum, menjaga ketenangan orang lain atau bernyanyi riang. Toh tak ada penghargaan untuk itu. Ingatlah bahwa anak – anak usia dini masih memilah dan memilih berdasarkan nalurinya, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kerja keras orang tua membuat kondisi menyenangkan berbuat kebaikan sehingga memudahkan anak – anak memilih kebaikan dalam kehidupannya.
Kiat – kiat hadapi kemarahan anak :
  1. Jangan hadapi kemarahan dengan kemarahan
  2. Temukan penyebab kemarahan dengan tepat dan cepat dan selesaikan persoalan sebagaimana penjelasan sebelumnya.
  3. Tetaplah tenang agar dapat bersikap tepat
  4. Berikan ketenangan dengan membelainya, memeluknya
  5. Jika masih diperlukan menyalurkan emosinya, beri kesempatan dan pilih cara yang tak berbahaya, seperti menangis, memukul bantal
  6. Penyaluran emosi tersebut harus dikatakan sebagai langkah yang terpaksa dan ingatkan bahwa menangis dan memukul bantal membuatnya lelah
  7. Sesegera mungkin setelah agak reda kemarahannya, ajaklah bicara tentang masalahnya dan bagaimana langkah yang harus ditempuh apabila terjadi lagi
  8. Disiplinkanlah orang dewasa disekitar anak-anak untuk menampakkan emosi dengan cara sebaik-baiknya. Komunikasi verbal dan non verbal (ekspresi) yang tepat sangat berguna untuk memberi suasana tenang. Kendali emosi yang baik pada orang disekitarnya akan memberi contoh menahan marah
  9. Hargailah ungkapan ekspresi anak saat marah maupun tidak. Beri pujian pada saat ia tidak marah, atau ketika ia tersenyum dan bernyayi riang
  10. Hindari bersikap negative terhadap kemarahan anak. Yakinlah bahwa dibalik kemarahannya ada potensi kepemimpinan. Tinggal diarahkan ungkapan kemarahan yang tepat
  11. Libatkanlah ia dalam memecahkan masalahnya agar tumbuh kemampuan menyelesaikan masalah sejak dini
  12. Hindari hukuman selama masih banyak cara lain untuk mengatasi kemarahan anak. Hukuman yang tidak tepat waktu dan bentuknya hanya akan membuat anak kebal nasehat dan membenci sang penghukum
  13. Tidak setiap kemarahan harus diatasi, jangan terpancing apabila kemarahannya muncul karena dawdling ( minta perhatian dengan cara – cara yang tidak disukai orang lain ). Terpancing emosi atau menaruh perhatian saat anak dawdling hanya akan melestarikan kebiasaan dawllingnya. Langkah paling tepat jika terjadi dawdling pada anak adalah membiarkanya hingga reda emosinya. Beri perhatian setelah kemarahannya ia selesaikan.
Selamat berjuang mendidik buah hati, semoga dengan kerja keras bersama dapat segera lahir generasi terbaik, generasi khoiru ummah, generasi pemimpin dan problem solver. Amin…

05 Oktober 2009

Manusia Bukan Berasal dari KERA

Studi: Manusia Tak Berevolusi dari Kera

Satu tim ilmuwan internasional pekan ini melaporkan bukti kerangka manusia purba yang hidup 4,4 juta tahun lalu memperlihatkan manusia tidak berevolusi dari nenek moyang yang mirip kera.

Penyelidikan selama 17 tahun mengenai temuan kerangka yang sangat rapuh, kera darat kecil yang ditemukan di wilayah Afar Ethiopia, dibeberkan di dalam jurnal Science terbitan Jumat (2/10).
Sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua, jurnal itu juga berisi 11 berkas mengenai temuan tersebut.

Fosil yang diberi nama panggilan Ardi itu berupa kerangka paling tua dari cabang manusia dari pohon keluarga primata. Cabang tersebut meliputi Homosapiens serta spesies yang lebih dekat dengan manusia dibandingkan dengan kera dan bonobo.
Temuan itu memberi pengertian baru mengenai bagaimana hominid–keluarga kera besar yang terdiri atas manusia, simpanse, gorila dan orang-utan- mungkin muncul dari satu nenek moyang monyet.

Sampai ditemukannya Ardi, tahap paling awal yang diketahui mengenai evolusi manusia adalah Australopithecus. Manusia kera itu berotak kecil dan sepenuhnya berkaki dua hidup antara empat juta dan satu juta tahun lalu.

Fosil Australopithecus yang paling terkenal adalah Lucy berumur dari 3,2 juta tahun, diambil dari lagu Beatles Lucy in the Sky with Diamonds. Lucy ditemukan pada 1974 sekitar 45 mil dari tempat Ardi, belakangan ditemukan.

Setelah Lucy ditemukan ada perkiraan bahwa ketika kerangka hominid jadi anatomi mirip simpanse, berdasarkan kesamaan genetika manusia dan kera. Namun fosil Ardipithecus ramidus tidak mendukung dugaan itu.

Kerangka Ardi cukup lengkap –tengkorak, gigi, tulang panggul, kaki, paha, lengan dan tangan– untuk memperkirakan tinggi dan berat tubuhnya. Ardiberjalan dengan dua kaki di tanah, tapi memanjat pohon dan juga menghabiskan waktu mereka di sana, dan kemungkinan pemangsa segala.

Sesuatu yang mengejutkan ialah Ardi tidak memiliki bagian tubuh seperti kera atau gorila, tapi lebih mirip dengan kera yang punah atau bahkan monyet. Dan kedua tangannya juga tidak mirip tangan simpanse atau gorila, tapi lebih berkaitan dengan kera yang punah sebelumnya.

Banyak ilmuwan mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa hominid dan kera Afrika, masing-masing memiliki jalur evolusi yang berbeda. “ita tak lagi dapat menganggap kera sebagai’wali bagi nenek moyang terakhir bersama kita. Temuan (Charles) Darwin sangat bijaksana mengenai masalah ini,” kata Tim White dari
University of California Berkeley, yang membantu memimpin tim penelitian tersebut.

“Darwin mengatakan kita harus benar-benar berhati-hati. Satu-satunya cara kita akan mengetahui seperti apa nenek moyang kita dan menemukannya,” katanya.

“Pada 4,4 juta tahun lalu, kita menemukan sesuatu yang sangat dekat dengan itu. Dan, persis seperti Darwin menghargai evolusi garis kera dan garis manusia telah berjalan secara terpisah sejak jalur itu terpisah, sejak nenek moyang terakhir bersama yang kita miliki,” tambah White. (inilah.com, 5/10/2009)

Allah (God)

Dia pelipur laraku
Dia penghapus dukaku
Dia pencipta tawaku
Dia pengobat rinduku

Disisinya aku tenang
Disisinya aku damai

Belaian kasihnya membuatku lupa akan semua
Curahan cintanya membuatku lupa akan dunia

Bila dia jauh dari ku
Hati ini terasa pilu
bagai luka beribu-ribu
Andai dia tinggalkan ku

kuingin selalu rasakan belaiannya
Kuingin selalu rasakan cintanya
Tak ingin ku jauh darinya
karena dialah tempat ku meminta

03 Oktober 2009

Kado terindah

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

1.Kehadiran.
Kehadiran orang yang dikasihi adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir lewat surat , telepon, foto, atau fax. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

2.Mendengar.
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasih pun akan terdengar manis baginya.

3. Diam
Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalaya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya “ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel.

4.Kebebasan.
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupannya. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah “kamu bebas berbuat semaumu”. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5.Keindahan.
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

6.Tanggapan Positif.
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya ada pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya? Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.

7.Kesediaan Mengalah.
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado “kesediaan mengalah”. Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

8.Senyuman.
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi

02 Oktober 2009

AYAH

Teriknya matahari tak sedikitpun surutkan langkahmu

Keringat yang mengalirpun tak jua membuatmu berkeluh

Lelahpun tak sanggup menghentikan langkahmu

Bahkan amarahku tak sedikitpun menggoyahkan kesabaranmu

syukurpun tak henti ku panjatkan tuk suami dan ayah terhebat

Yang tak sedikitpun pernah berkeluh meski hidup penuh liku

Buah Hati ku

Buah Hati Ku

Kau berlari,Melompat dan berteriak
Basah keringat tak jua mengguratkan lelah di wajahmu
Tertawa lepas tanpa beban
Itulah hari - hari mu

Aankku, diusiamu yang menginjak angka 5
Sungguh ini tantangan bagiku
Energimu seakan tak pernah surut oleh peluh
Terkadang kesal, jengkel dan marah menghampiriku
Namun tak sedikitpun melunturkan kasih sayangku

Doaku selalu mengiringi setiap langkah dalam perjalananmu
Songsonglah masa depanmu dengan penuh keyakinan
Isilah hari-harimu dengan penuh kebajikan
Semoga bisa menjadi orang yang berguna

Coretan Hati

Suka dan duka
Tak pernah dapat diduga
Dia datang tiba-tiba

Hari ini ku menangis
Mungking besok ku tertawa
Jangankan menunggu hari esok
Dalam satu menit pun semua bisa berubah

Air mata takkan berhenti mengalir
Sebelum hidup kan berakhir
Dapatkah kulangkahkan kaki
Tuk meniti esok hari

Mungkinkah kudapati hari esok yang ceria
Atau mungkin kutemui hari esok yang berduka
Semua itu terserah yang kuasa
Ku hanya bisa berdo'a dan sabar

Renungan

Sendiri ku merenung
Didalam sepi malam ini
Untaian kata yang t'rangkai
Tak mampu m'lukis s'tiap rasa

Rasa yang dulu pernah ada
Rasa yang dulu pernah singgah
Sekuat tenaga kubuang
Sekuat itu pula bersemanyam

Masa lalu tak harus terhapus
Kenangan tak harus terbuang
Biarlah rasa selalu ada
Tuk diingat dengan senyuman