Selamat Datang

selamat datang di web saya, web ini merupakan tulisan saya pribadi dan sebagian kutipan dari berita yang ada, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi saya pada khususnya. jazakilah atas saran dan koreksinya.

17 Maret 2010

Mengatasi anak marah

MENGATASI KEMARAHAN ANAK
Marah adalah salah satu bentuk ketidaksukaan anak terhadap sesuatu. Tidak suka terhadap perlakuan tertentu, tidak puas terhadap keadaannya atau keinginannya yang tidak terpenuhi. Merasa dihina, disudutkan atau disia-siakan.
Seorang anak mempunyai naluri yang sama seperti orang dewasa. Marah adalah salah satu penampakan naluri mempertahankan diri ( survival instink ). Masyarakat kita saat ini cenderung menyepelekan perasaan anak. Tanpa merasa bersalah orang dewasa memarahi anak – anak didepan orang banyak atau didepan teman – temannya. Padahal anak – anak juga mempunyai rasa malu, akhirnya anak melampiaskan kemarahannya ditempat lain dan sasarannya bisa siapa saja.
Ketidakpekaan kita terhadap perasaan marah anak akan menghasilkan bahaya yang besar. Emosi yang makin tak terkendali ( misalnya: membanting barang – barang, menuntut berlebihan, memukul – mukul dan lainnya ), karena merasa tak satupun orang mengerti tanpa ia lakukan sesuatu yang merusak. Hal ini tentu tidak diinginkan oleh siapapun.
Untuk mengatasi kemarahan anak, kenalilah penyebab marahnya, berikan solusi atas permasalahannya. Contoh: anak bertengkar dengan temannya, tanyakan penyebab pertengkaran, misalnya berebut mainan- tanamkan pada dia kita harus senang berbagi kepada teman, bermain bersama – sama lebih menyenangkan dibanding bermain sendirian, Allah mencintai anak – anak yang gemar berbagi.
Selain memberi pertolongan mengatasi permasalahannya, jangan lupa memberi contoh mengungkapkan rasa marah dengan cara yang lebih baik, tentu dengan contoh yang berulang – ulang sebagai teladan. Suatu ketika ibu akan marah, katakanlah “ Ahmad anakku, ibu ingin marah, tapi marah membuat ibu sangat lelah dan menjauhkan dari surga. Ibu yakin tanpa ibu marah, Ahmad dapat mengerti bahwa setiap pulang sekolah Ahmad mesti ganti pakaian dan menyimpan sepatu di raknya. Supaya baju seragam yang kotor segera dapat dicuci dan jika besok Ahmad mau pakai sepatu itu mudah ditemukan di raknya. Bantu ibu agar tidak perlu marah,ya nak “.
Contoh-contoh lain ungkapkanlah rasa sakit atau lapar dengan ekspresi dan perkataan yang tepat. Bukan marah – marah dan mengumpat. Hargailah ungkapan ekspresi anak, termasuk marah dan senyumnya. Agar ia mengerti bahwa ekspresi sangat penting dan berharga bagi dirinya dan orang lain. Kebanyakan orang tua lupa menghargai ekspresi positif anak. Masih jarang seorang ibu berkata, “ Senang sekali melihat Ahmad tersenyum, srasa mendapat rizki segunung emas “. Atau ketika mendengar anak menyanyi riang, bermain bersama saudara dan temannya tanpa berkelahi. Apresiasi berupa pujian tidak lebih sering daripada luapan marah ketikaanak berbuat salah. Hal ini menyebabkan anak merasa tak perlu tersenyum, menjaga ketenangan orang lain atau bernyanyi riang. Toh tak ada penghargaan untuk itu. Ingatlah bahwa anak – anak usia dini masih memilah dan memilih berdasarkan nalurinya, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kerja keras orang tua membuat kondisi menyenangkan berbuat kebaikan sehingga memudahkan anak – anak memilih kebaikan dalam kehidupannya.
Kiat – kiat hadapi kemarahan anak :
  1. Jangan hadapi kemarahan dengan kemarahan
  2. Temukan penyebab kemarahan dengan tepat dan cepat dan selesaikan persoalan sebagaimana penjelasan sebelumnya.
  3. Tetaplah tenang agar dapat bersikap tepat
  4. Berikan ketenangan dengan membelainya, memeluknya
  5. Jika masih diperlukan menyalurkan emosinya, beri kesempatan dan pilih cara yang tak berbahaya, seperti menangis, memukul bantal
  6. Penyaluran emosi tersebut harus dikatakan sebagai langkah yang terpaksa dan ingatkan bahwa menangis dan memukul bantal membuatnya lelah
  7. Sesegera mungkin setelah agak reda kemarahannya, ajaklah bicara tentang masalahnya dan bagaimana langkah yang harus ditempuh apabila terjadi lagi
  8. Disiplinkanlah orang dewasa disekitar anak-anak untuk menampakkan emosi dengan cara sebaik-baiknya. Komunikasi verbal dan non verbal (ekspresi) yang tepat sangat berguna untuk memberi suasana tenang. Kendali emosi yang baik pada orang disekitarnya akan memberi contoh menahan marah
  9. Hargailah ungkapan ekspresi anak saat marah maupun tidak. Beri pujian pada saat ia tidak marah, atau ketika ia tersenyum dan bernyayi riang
  10. Hindari bersikap negative terhadap kemarahan anak. Yakinlah bahwa dibalik kemarahannya ada potensi kepemimpinan. Tinggal diarahkan ungkapan kemarahan yang tepat
  11. Libatkanlah ia dalam memecahkan masalahnya agar tumbuh kemampuan menyelesaikan masalah sejak dini
  12. Hindari hukuman selama masih banyak cara lain untuk mengatasi kemarahan anak. Hukuman yang tidak tepat waktu dan bentuknya hanya akan membuat anak kebal nasehat dan membenci sang penghukum
  13. Tidak setiap kemarahan harus diatasi, jangan terpancing apabila kemarahannya muncul karena dawdling ( minta perhatian dengan cara – cara yang tidak disukai orang lain ). Terpancing emosi atau menaruh perhatian saat anak dawdling hanya akan melestarikan kebiasaan dawllingnya. Langkah paling tepat jika terjadi dawdling pada anak adalah membiarkanya hingga reda emosinya. Beri perhatian setelah kemarahannya ia selesaikan.
Selamat berjuang mendidik buah hati, semoga dengan kerja keras bersama dapat segera lahir generasi terbaik, generasi khoiru ummah, generasi pemimpin dan problem solver. Amin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar